MEDAN | Aliantalkshow.com
Orang tua mana yang tak merasa kecewa dengan tingkah laku anaknya dan menantunya yang sombong dan merasa pintar serta tak menghargai kedua orang tua terkhusus bapaknya.
Dimana telah mengangkat derajat anaknya dari yang tiada menjadi ada serta dipandang orang. Karena memiliki jabatan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan periode 2019-2024.
Cerita ini bermula curhatan seorang ayah kepada media Aliantalkshow.com. Sebut saja nama Bapak ini Bonar bukan nama sebenarnya.
Bonar menceritakan apa dan bagaimana mengangkat derajat anaknya Andi (Bukan Nama Sebenarnya) sehingga menjadi Anggota DPRD Kota Medan. “Dengan banyaknya relasi dan meminta seluruh relasinya untuk mendukung anaknya menjadi anggota DPRD kota Medan pada saat Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 lalu” kata Bonar.
Perjuangan seorang ayah tidak sia-sia sehingga Andi akhirnya duduk menjadi Anggota DPRD Kota Medan periode 2019. Setelah duduk menjadi Anggota DPRD Kota Medan, Bonar memberikan berbagai masukan kepada Andi. “Agar jika nanti mau mencalonkan lagi bisa dengan mudah duduk kembali menjadi Anggota DPRD” jelasnya.
Namun, apa dikata masukan dari Bonar tidak ditanggapi dan seolah-olah dianggap angin lalu. Begitu juga dengan istri yang merasa juga sudah merasa hebat dan dikenal orang. “Dan mengganggap keberhasilan suaminya karena kepiawaian Andi mendekati masyarakat. Gak ada campur tangan dari orang tuanya” Cerita Bonar kepada Aliantalkshow.com.
Ironisnya, kata Bonar, ketika Andi melakukan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) Pemko Medan yang telah disahkan oleh DPRD. Salah seorang rekan Bonar berkata kepada Andi. “Gak perlu kau panggil kami, cukup kau ikut kata ayah mu. Pasti kau kami pilih, karena ayah mu suka membantu orang” ujar salah seorang kerabat dekat Bonar.
Hampir semua orang berkata itu, ujar Bonar Kepada Aliantalkshow.com. Pernyataan itu membuat Andi merasa kesal dan timbul sombongnya dan berkata kepada Ayahnya (Bonar). “Akan aku buktikan terpilihnya aku pada pileg kemarin bukan karena ayah tapi karena aku bisa mendekati masyarakat. Dan untuk periode berikutnya akan kubuktikan” dengan nada keras kepala Ayah Bonar.
Lanjut Bonar menjelaskan, padahal masukkan yang kusampaikan adalah mendekati Kepala Lingkungan (Kepling) Lurah dan Camat di daerah pemilihan. Dan setidaknya ada perhatian khusus didaerah tempat terpilih menjadi anggota DPRD. “Serta mendekati rumah ibadah yang seakidah dengan kita sendiri yang utama, baru nanti keagama yang lainnya” ungkapan Bonar.
Bonar mengutarakan dengan nada sendu dan menutupi kesedihannya. “Jadi hanya setahun saja dia mau berkomunikasi, 2 tahun berikutnya tak ada komunikasi lagi sama saya. Tapi bagi tak apa-apa, biarkan dia dengan kesombongan dan merasakan kepintarannya” urai Bonar.
Diutarakannya, Ya, akhirnya kita lihat pada 2 Februari 2024 untuk pileg periode 2024-2029. Andi tidak duduk menjadi Anggota DPRD kota Medan dan perolehan suaranya aja jauh dari sebelumnya. “Biarlah kita liat berkat kesombongan dan merasa pintarya tidak lagi menjadi Anggota DPRD kota Medan periode 2024-2029. Semoga ini juga, menjadi pelajaran buat dirinya” tutur Bonar dengan nada sedikit kesal dan sedih. (Alian)